Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Selamat Malam Tuan

Tuan,  malam semakin larut, nyalakan pemanas karena malam ini sangat dingin, tapi tuan, siapakah lelaki tua yang ada di sudut sana? lihatlah tuan ia meringkuk khusyuk memeluk aspal dingin dan berselimut angin. Tuan, buang sajakah sisa makanan ini tuan? tapi anak kecil di sebrang jalan itu mengais ngais tempat sampah, lihatlah tuan, badannya hanyalah tulang berselimut kulit, ia seperti rangka berjalan Tuan, angka pada saldo keuangan tuan hari ini semakin bertambah, tapi, lihatlah tuan, rangka berjalan itu bahkan tak pernah menggenggam uang satu kepalan tangan Tuan, siapakah rangka berjalan itu tuan? tidakah mereka memiliki kehidupan? Oh rupanya kehidupan itu hanya milik orang - orang seperti tuan, kehidupan hanya milik sebagian orang, begitu kata tuan Oh maaf atas semua pertanyaan saya tuan, lampu kamar akan segera saya matikan, dan pennghangat ruangan akan segera bekerja, mimpilah yang indah tuan kapitalisme.

A story about our beloved Prophet SAW

One day a poor man brought a bunch of grapes to the holy prophet Muhammad SAW as a gift. The holy prophet SAW ate one, two, three and then the whole bunch of grapes by himself. He did not offer grapes to anyone present. The poor man who bought those grapes was very pleased and left. One of the companions asked, "O Prophet of Allah SAW ! How come you ate all the grapes by yourself and did not offer to any of us present?" The Holy Prophet SAW smiled and said, "I ate all the grapes by myself because the grapes were sour. If I would have offered you, you might have made funny faces and that would have hurt the feelings of that poor man. I thought to myself it's better that I eat all of them cheerfully and please the poor man, I did not want to hurt the feelings of that poor old man." Such were the manners of this most noble Prophet of Allah SAW.

Dakwah

Gambar
Dakwah, satu kata penuh makna dakwah adalah cinta, begitu katanya dakwah tidaklah mudah, begitu nasihatnya tapi, sebelum kau jauh melangkah, bisakah kamu berhenti dan jawablah pertanyaanku. apakah hakikat dakwah? kalau kau mengaku dai lalu mengapa kau kaburkan nilai - nilai islam dalam dirimu sendiri? bukan, ini bukan soal aktivis setengah jadi ini soal kamu. tidak perlu tunjuk menunjuk. ini soal diri kita sendiri sudahkah kita menjadi dai sejati? bukan bukan yang sepak terjangnya sudah melambung tinggi tapi yang hatinya hanya murni mencari ridhaNya sekalipun namanya tak disebut sekalipun namnya tak tertulis ia akan tetap melangkah karena memang bukan dunia tujuannya bukan menjadi terkenal yang ingin dicapainya tapi cukup dengan harapan untuk bertemu denganNya yah, mungkin seperti itulah bukan, ini bukan soal dia atau mereka tapi ini soal kita sendiri atau mungkin lebih tepatnya aku #eveluasidiri