Antara Idealisme dan Realita
Ini sudah larut, bagiku. Hebatnya, saya masih bangun dan siaga pada jam segini. Padahal biasanya sudah dibawa ke alam mimpi. Baru tadi saya kembali membuka akun media sosial dan scroll singkat beberapa kali. Walhasil, terbacalah sebuah tulisan yang isinya marah-marah, kemana mahasiswa katanya. Yah, saya ikut merasa dimarahi juga. Saya dulu juga aktifis, tapi sekarang sudah lulus dan bergabung dengan realita sampai sampai lupa, kalau ada yang harusa dibela. Hebat ya, baru juga lulus berapa bulan dan berhasil lupa dengan perjuangan empat tahun kebelakang. Tuntutan hidup luar biasa tinggi. Saya begitu fokus untuk mengejar pencapaian dan berkecimpung dengan hobi. Sudah jarang saya membahas pedagang kaki lima atau sekedar kritik politik yang tiada guna. Obrolah seperti itu, sudah jauh sekali rasanya. Malam ini jadi galau juga. Galau karena sadar bahwa saya sudah lupa idealisme dan termakan realita. Tapi mau bagaimana, hidup harus dihidupi dan kritik politk itu tak mampu mengeny