Kepada

Kepada,
Gerimis yang sabar dan panjang, seseorang di sudut sana berdiri berbaju lembap menunggu.
Terik panas yang intensif, seekor burung berteduh di atas dahan rapuh barang sebentar
Mendung yang menenggelamkan, muda-mudi hilir mudik tertawa melepas lara

Kepada,
setiap cuaca mewarna bumi, layaknya emosi yang silih berganti,. Perasaan tak cukup baik menyelimuti menyisakan nanar mata memperhatikan sekitar. Gadis-gadis aku tak peduli. Pemuda lain aku tak hiraukan. Hanya kerja tak cukup keras menyisakan penyesalan.

Kepada,
setiap gejala alam yang terjadi, layaknya memori tersimpan dalam laci. Penghayatan tak dalam meninggalkan dosa yang bergelimpangan. Kucing berebah memamerkan perutnya yang bunting, berkali-kali bunting, dan aku, bukan kucing.

Hal ihwal yang tak kita bicarakan
biar jadi rahasia
menyublim ke udara
hirup
hidup-hidup.


Depok, 11 Maret 2017
Mendung melengkung
Silently break.
Nida.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai