Jangan Seperti Gajah

Gajah adalah hewan besar, berkulit kasar, betelinga lebar, bermata sipit, dan berhidung panjang serta bermulut kecil yang tercatat sebagai hewan terkuat ke -5 di dunia. Berat seekor gajah bisa mencapai 4 ton dan dapat mengangkat beban seberat 12 ton atau 3x lipat berat badan mereka. Kalau di hitung menurut ukuran rata” manusia, seekor gajah itu bisa menarik ataupun mengangkat 130 orang secara bersamaan loh. Masyaallah..
Secara teori memang gajah merupakan hewan yang menakjubkan, tapi kalau begitu kenapa jangan seperti gajah? bukankah mereka hewan yang menakjubkan? ya, memang betul menakjubkan, tapi tahukah kalau gajah itu makhluk yang paling traumatis? Begini, kalau kita logikakan seharusnya dengan kekuatan sebesar itu bukankah gajah - gajah di kebun binatang bisa kabur dengan mudahnya? Tapi, kenapa gajah di kebun binatang tidak kabur?

Jawabannya adalah karena eh karena di kebun binatang saat si gajah yang masih kecil dan belum begitu kuat di rantai kakinya, lalu oleh sang penjaga kebun binatang si gajah kecil dipukuli hingga si gajah ketakutan dan terus berusaha melarikan diri, tetapi karena si gajah kecil belum begitu kuat untuk menghancurkan rantai yang ada di kakinya, maka si gajah hanya bisa berteriak ketakutan dan uring - uringan sambil terus berusaha melarikan diri. Nah, ingatan inilah yang terus terekam di kepala si gajah kecil yang sudah besar, yang ia ingat hanya ia lemah dan tidak bisa melepaskan diri dari rantai yang ada di kakinya, padahal ukuran rantai di kakinya tidak berubah dengan rantai yang digunakan untuk menakut nakutinya sewaktu kecil. Seharusnya dengan kekuatan supernya si gajah besar sudah bisa melarikan diri kapapun yang dia mau, tetapi itulah gajah. Ia tidak menyadari super power yang ada di dalam dirinya, ia hanya mengingat memori pahitnya diwaktu kecil bahwa dia takut, lemah, dan tak bisa menghancurkan rantai yang ada di kakinya hingga akhirnya ia tidak bisa merasakan kebebasan dan hidup di dalam sebuah petak kecil di tengah kebun binatang,
Nah, begitu juga dengan manusia, kalau seorang manusia hidup dalam kesempitan karena terjebak oleh memori pahit di masa lalunya, maka ia tidak jauh berbeda dengan seekor gajah yang hidup menyedihkan di tengah kebun binatang. Itulah mengapa manusia itu harus move forward, bukan hanya sekedar move on, kalau move on gajah juga move on, buktinya dia menerima hidupnya yang menyedihkan itu, tapi kalau move forward, maka kita membuat hidup kita jadi lebih baik. Disinilah bedanya manusia dengan hewan. Kalau hewan cukup dengan satu nada yang monoton, tapi manusia tidak, ia memiliki nada yang bisa menjadi sebuah lagu yang indah karena terus diperbaiki, tapi bisa juga jadi sebuah lagu yang menyakitkan telinga, tergantung bagaimana kita mengatur harmonisasinya. so. Lets move forward :)
Maka bebaskanlah pikiranmu, Maksimalkan potensi yang ada di dalam dirimu, dan hiduplah dengan baik. Dan jangan lupa, jangan seperti gajah :) 
Trust me, it works

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai