Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Mereka yang Selesai

 Di dunia ini, berapa banyak orang yang selesai dengan dirinya sendiri? Ah, aku rasa para nabi adalah contoh terbaik dari penerimaan takdir dengan tulus hati. Betapa berat menjadi nabi Yaqub as, yang kehilangan anak kesayangan dan lebih menyakitkan lagi, anak-anaknya yang lain lah yang juga membuang anak kesayangannya. Ia tahu, dari awal beliau sudah tahu hanya dengan melihat  mata anak-anaknya, tapi ia berpura-pura tidak tahu, menahan sabar bertahun-tahun, setiap detik ia berharap, bahwa Yusuf, baik baik saja... sebagai orang tua, bagaimana rasanya? Aku telah menjadi ibu, kubayangkan rasa sakit nabi Yaqub as, aih, perih hati ini, dan tak terasa, air mataku mengalir, ingin tersedu sedan, semakin dibayangkan semakin menyesakkan.  Belum lagi, terkadang aku marah dan kesal dengan masalah yang timbul tenggelam, tapi dalam lamunan, berkelabat kisah nabi Nuh as, ia tak di dengar, bahkan oleh keluarganya sendiri, selama berpuluh-puluh tahun, lah, ceritaku? tak ada seujung kukunya, aih, sebesa

...

Manusia sibuk menyangka nyangka, aku juga manusia. Lalu kubilang, berhenti.  Maka berhentilah segala kelebatan.  Kubuka laptop, kutinggalkan 2 malaikat kecilku yang pulas tertidur.  Mungkin aku masih fasik, karena kuputar musik agar sedikit berisik.  Setidaknya, pikiranku tidak berisik.  Mulailah aku asal menulis saja. Berharap ketenangan akan datang.   Aku ditakuti beberapa orang, bisa baca pikiran, kata mereka. Hatiku tertawa mendengarnya, ingin terbahak, tapi adab harus lebih dulu daripada ilmu.   Manalah mungkin aku bisa membaca pikiran orang,  aku tidak sakti, hanya sedikit lebih peka tentang ekspresi. Lagipula,  aku punya banyak  hal yang harus dipikirkan, kenapa pula harus kupikirkan setiap raut, gestur, dan ekspresi wajah orang orang.  Aih.... Terus lagi, dasar mulut orang, paling senang menambah-nambahkan cerita yang dianggap kurang,  jadilah aku tertumbal. Jadilah aku yang tidak  disenangi orang  karena suatu  hal yang tidak aku lakukan. Aih,  terus aku harus apa? Diam adalah

A Mother

Punya anak lagi, yeay!!! Yup, menjadi ibu dari 2 anak memberikan tantangan, kelucuan, dan kesegaran baru di rumah. Aih, indahnya. Aku tidak bilang aku tidak lelah, hanya semangatku untuk merawat dan membesarkan mereka lebih besar dari lelahku. Memang, menjadi orang tua adalah pekerjaan orang dewasa. Kita belajar banyak sekali tentang kehidupan, ego, mengelola cita cita dan impian. Bagiku, ini indah. Ibu, adalah status tinggi  Sosok tak mau kalah yang lucu dan menggemaskan Sosok berani dan pekerja keras yang tak bisa dibandingkan Dan menjadi seorang ibu, adalah sebuah kebanggaan. Bagiku, merawat belahan jiwaku adalah impian yang jadi kenyataan. Di dunia ini, ada makhluk kecil yang membutuhkan kita, hanya kita, adalah sebuah perasaan yang istimewa. Setidaknya kita akan selalu istimewa di hati anak anak kita. Sebagaimana mereka sangat istimewa bagi kita ❤️ Mendung mesra Purwakarta.