Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Dunia Orang Dewasa

Tidak terasa, usia sudah mau kepala tiga. Sudah beberapa tahun aku menyelami dunia dewasa ini. Sebuah belantara yang tak kukenal sebelumnya. Menjadi seorang ibu, adalah bagian terbaik  dari sebuah kedewasaan. Makhluk mungil lucu yang menyayangi kita tanpa batas adalah sebuah keajaiban yang sangat patut disyukuri. Menjadi ibu merubah seluruh jati diri ini, membuatku bertumbuh, berkembang, menjadi pribadi yang semakin utuh. Aih... Menjadi istri, adalah impian yang ternyata sebuah ujian sekaligus perjalanan. Tak kusangka, beginilah aku ketika menjadi istri. Pikirku, aku adalah tipe istri yang berbakti saat gadis dulu. Hah, ternyata tidak Ferguso. Perempuan tetaplah perempuan. Rupanya istri yang cukup menyebalkan juga diriku ini, sampai-sampai kuberpikir, jikalau aku harus membangun rumah tangga lagi, sepertinya engga deh. Karena aku tau, siapa aku saat menjadi istri. Aku merasa tidak mau mengulang segala salah yang pernah aku lakukan. Tapi, lagi-lagi istri adalah sebuah perjalanan. Dalam

Pribadi

 Darimana aku harus memulai semua penjelasan ini. Blog ini adalah semua tentang aku, yang mungkin tidak akan ada manfaatnya bagi orang lain. Maka berhentilah membaca, cukup sampai disini saja. Ternyata, tidak semua dunia kerja itu sama, barulah aku tau. Tidak semua lingkungan islami itu nyaman, barulah aku rasakan. Aku telah berusaha menyelami kehidupan baru, lingkungan baru, jenis pekerjaan baru. Semuanya baru, oh ya, aku lupa... baru dan berantakan. Aku si penegak keadilan ini tentu bertindak ini itu untuk meluruskan. Tahun demi tahun berjalan, dan proses ini, ternyata menyakitkan. Setidaknya bagiku.  Luka ini pun menganga. Kekecewaan  kian tak terobati. Hasrat diri ingin menjauhi lingkungan ini. Begitulah lintasan hati yg terus muncul sulit terkendali. Tapi dasar topeng tebal ini telah terpasang begitu adanya. Aku yg terseret seret ini selalu saja bertindak sebagaimana mestinya. Mendahulukan apa yang perlu, ketimbang apa yang aku mau. Kata orang,  itu namanya kelebihan, kata aku, in

Sekarang

Kuhentikan hujan Kini matahari, merindukanku Mengangkat kabut pagi, perlahan.... Ada yang berdenyut, dalam diriku... Menembus tanah basah Dendam yang dihamilkan hujan dan cahaya matahari Tak bisa kutolak. Matahari, memaksaku, menciptakan bunga-bunga.... -Sapardi Djoko Damono Kau pun muncul, dengan segala kebahagiaan yang mengiringimu Lama kuberpikir sebelum datang kemunculanmu, bagaimanakah perasaanku? Aih, ternyata kita sudah sama sama dewasa. Kita jalani hidup sebagaimana mestinya KIta sudah belajar.  Dan akan masih terus belajar... Semoga kita, menjadi bunga-bunga terbaik semampunya. Menuai berkah, merekah. Panas, terik Purwakarta Nida