Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Hujan di Mimpi

Gambar
Selamat menikmati :') 

#shirah 1: Di sekitar Arab

Hai Guys! Pada Kali ini,  secara rutin saya akan membahas tentang riwayat hidup dan perjuangan nabi Muhammad saw yang kita sayang. Semoga tulisan ini dapat mebuat kita lebih dekat, akrab, dan hangat dengan beliau yah Tapi, sebelum kita membahas lebih jauh tentang riwayat beliau, ada baiknya kita kenal dulu sumber-sumber shirah, yaitu Kitab Allah, Hadits Shahih, Kitab Shirah. Nah, sekarang kita akan membahas tentang kenapa si Jazirah Arab jadi tempat kelahiran dan perumbuhan Islam? Kenapa ga wilayah lain, Bandung gitu, atau Jatinangor, atau Depok, tempat saya nulis postingan ini, hhe. Kenapa harus Arab, kenapaa?? Itu tuh, sama kaya tiba-tiba kita dapet informasi kalau nabi turun di Indonesia. Nah kan bingung? Dari segenap negara negara maju dan bergama lain seperti timur tengah atau negara maju lain seperti Amerika dan Eropa, kenapa ga dari sana? Kenapa ojol ojol muncul dari Indonesia? Nah, pikiran semacam inilah yang muncul dari bangsa lain saat itu. Masa iya nabi turun d

Office Boy

Di tempatku tinggal, tempatku menghabiskan waktu selain duduk di kelas untuk belajar atau mengajar, hiduplah seorang office boy yang kurus, tinggi, berkulit coklat sawo kurang matang, tidak banyak bicara, banyak sekali bekerja. Aku mulai memperhatikannya karena ia mirip seseorang yang kukenal dengan baik. Semakin kuperhatikan, semakin tidak mirip. Kemudian perhatianku berubah jadi curi-curi pandang yang geli. Kulihat ia gesit mengelap meja, menyapu, dan mengepel seluruh kantin asrama. Seluruh sampah dan piring kotor disimpan di tempatnya Ia tidak istirahat jika kantin asarama yang luas, lebar, dan besar ini belum bersih dari segala sampah dan kotoran Ia benar-benar tidak istirahat Begitu khusu bekerja Keesokan harinya kami bertemu lagi Aku adalah pengunjung tetap kantin asrama setiap pagi Dan office boy itu adalah petugas kebersihan tetap setiap hari Kuperhatikan ia setiap pagi, setiap hari Ia pun menjadi inspirasi LIhat nida, di dunia ini ada pemuda yang bekerja sek

Kesiapan Menikah

Sekitar dua minggu yang lalu, saya membahas hasil penelitian tentang mengapa kaum dewasa muda (20-30 tahun) menunda pernikahan. Tapi, disini saya tidak akan membahas hasil penelitian itu karena ada hasil penelitian yang lsbih menarik, yaitu tentang mindful marriage. Mindful Marriage itu artinya pernikahan yang betul betul disadari. Jadi orang yang memutuskan untuk menikah itu, betul betul sadar bahwa ia akan menikah dengan segala konsekuensi nya sehingga ketika nanti langsung punya anak, atau menghadapi mertua yang di luar dugaan, maka ia terima dan siap menghadapi semua konsekuensi itu. Itu namanya mindful marriage, pernikahan yang betul betul disadari.  Nah, jadi, disini saya mau bahas tentang 'siap menikah'.  Banyak kalangan praktisi keagamaan, atau orang orang yang aktif di lingkungan keagamaan mengutamakan dalil dan tidak menyadari kondisi diri. Banyak dari mereka yang menghubungkan kesiapan menikah dengan pengetahuan ttg hadits bhwa nikah itu sunnah.  Karen

Berani dan Intuisi

Di dunia ini, ada hal-hal diluar dugaan yang tidak bisa kita kontrol dan tidak sesuai dengan kenyataan yang kita inginkan. Saat kita telah berusaha, bekerja sebaik yang kita bisa, tapi terang, masih belum datang juga. Pada saat-saat seperti itu, apa yang dapat membuat pikiran ini tetap waras kalau bukan iman? Kalau bukan kembali pada kata-kata "mungkin sudah takdirnya', apa? Terus terus menerus menolak kenyataan adalah sebuah kebodohan dan langkah awal menuju kegilaan. Terima, mungkin ini memang sudah jalan kita. Akan tetapi, tahukah kamu.... Psikologi membagi manusia dalam banyak kategori, salah satunya adalah manusia intuisi. Mereka bergerak sesuai dengan suara hati, mengambil keputusan sekehendaknya, realistis atau tidak. Bawaannya, bodo amat. Manusia intuisi yakin dengan putusan mereka, meski orang-orang diskitarnya tidak yakin, meski ia berakhir berjuang sendiri, meski ia harus panjang bersabar. Keyakinan kuat pada intiuisi diri bukan hal yang serta

Kenyataan

Tak terasa, usiaku telah mencapai angka dua puluh tiga Banyak hal telah terjadi, banyak,  banyak, banyak sekali. Kenyataan berdatangan dan seringkali, jiwa ini menolak meronta ronta Membangun hayalan dan sibuk membayangkan kenyataan yang diinginkan Tiba tiba kulihat jam, bagus, waktu kuliah datang dan tugas belum dikerjakan Tersisa penyesalan karena tak mengerjakan dengan baik akibat terburu buru. Memang butuh waktu menerima kenyataan. Aku pun begitu Bahkan sampai hari ini, status terbaruku adalah sesuatu yang sulit kumengerti. Benarkah ini terjadi? Kau tahu, rasanya, kalau mau pakai perasaan, kenyataan ini selalu bikin sakit kepala. Tapi, kalau dicerna pakai pikiran, jadi lebih sakit kepala lagi, ahaha Aih, wahai Allahku, hanya doa yang kupanjatkan untuk semua kenyataan. Kumohon kekuatan dan kemampuan untuk menghadapi segala kenyataan. Aku tak bisa mendefinisikan diriku telah berdamai dengan kenyataan atau tidak. Mungkin hanya waktu yang bisa menjawab Tapi akan k

Ibu

Di dunia ini, ada perempuan perempuan yang mengorbankan dirinya sendiri, cita citanya, impiannya, masa mudanya, waktunya, tenaganya, hatinya, keinginannya, untuk berbakti pada suami, menjadi istri dan ibu yang baik. Tidak ada pengorbanan yang mudah. Mereka berdarah, marah, kecewa, patah, menangis, memaafkan, dan kembali tegar. Dari rahim mereka, lahirlah anak anak yang memperbaiki umat manusia. Anak anak yang tumbuh besar dalam pengorbanan dan bersedia berkorban untuk umat manusia sebagaimana mereka belajar tentang pengorbanan dari ibunya. Sebagaimana ibunya mengorbankan diri untuk suaminya. Untuk ibuku yang kucintai sepenuh hati. Nida.