Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Kesuksesan Kaum Hawa

Gambar
Bismillahirrohmanirrohim Apa pendapatmu tentang kaum hawa? Banyak yang bicara tentang emansipasi, meninggikan derajat wanita, yang katanya, ada di peringkat dua, setelah kaum pria. Para wanita bekerja, muncul di layar kaca, berbuat banyak untuk kemanusiaan. Sebagian mereka adalah wanita sukses di kantornya, pejabat negara, ilmuan, peneliti, sastrawan, dan tokoh masyarakat. Mereka bekerja keras, hingga akhirnya dunia melirik mereka. Terbukti, sederet buku sastra cemerlang ditulis oleh wanita, setumpuk biografi tokoh wanita terpampang di warung-warung buku, dan berbagai pakar wanita bermunculan di media massa. Apakah mereka sukses? Bagaimana menurutmu? Peran wanita sebagai ibu tak perlulah kita bahas, itu adalah sebuah keniscayaan. Mereka yang nampak mulia sebagau pejabat, ilmuan, dan lain sebagainya, juga seorang ibu untuk anak-anak mereka. Soal bagaimana cara mereka mendidik dan membesarkan anak masing-masing, itu pilihan. Dan setiap pilihan, selalu mengandung kons

Psikologi sekuler dan Islam

Gambar
Just like the tittle, i'll talk about psychologist view, of course with my own commentary. So... Kebenaran hanya milik Allah semata, dan kesalahan adalah milik manusia yang tak henti belajar. Kita semua rasanya sudah tahu, entah bagaimana, beberapa mukmin dan mukminah itu cukup skeptis dan memicingkan mata pada dunia barat dan segala antek-anteknya.  Seolah-olah, semua yang tidak bersumber dari Al Quran berniai salah dan penuh dosa. Segala pembuat teori yang namanya tidak termasuk 60 sahabat nabi yang dijamin masuk surga bernilai dhoif dan tak dilirik. Gaes, bukan begitu cara berpikirnya... Bumi ini hanya satu, tapi disana ada banyak dunia dan warna. Bukan karena Islam telah menetapkan mana halal dan haram, kemudian sang bumi hanya berwarna hitam dan putih. Islam tidak se-naif itu. Saya mendengar beberapa komentar skeptis, yang tidak tahu ditujukan untuk siapa, bahwa psikologi sekuler banyak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Psikologi sekuler adalah bagian dari kon

Ahmad Tohari, FIksi, dan Diriku

Selamat iqro wahai sekalian alam! sudah beberapa pekan terkahir ini saya menelan karya karya Ahmad Tohari. Sejujurnya, saya hanya ingin menelan sastra lokal karena saya baru sadar, bahwa ternyata saya lebih akrab dengan sastrawan luar negeri. Awalnya hanya mengambil asal beberapa novel dengan nama lokal dan alhamdulillahnya, berderet novel karya Ahmad Tohari terpajang di perpustakaan kampus. Sip, gayung bersambut, saya babat semua novel yang ditulis oleh seseorang bernama Ahmad Tohari itu. Dan, ternyata, warbiasah~ Ahmad Tohari memiliki karya dan sudut pandang yang saya cari. Saya menyukai hampir setiap karyanya, alunan kata, alur cerita, tokoh, hikmah, dan perwakilan suasana yang digambarkan, jelas, penuh faedah. Yah, memang sebenarnya sayanya saja yang kurang gaul, sebenarnya nama Ahmad Tohari telah lama mengkristal dalam antrian sastrawan legendaris Indonesia, hanya karena saya yang terlalu tenggelam dengan Tolstot, Chekov, Salman Rushdi, Pram, atau Mochtar Lubis... jadi