Perempuan itu Cemas

perempuan itu cemas:
Ia tak terima tapi semua telah terjadi begitu saja
ia selalu berharap tak tahu apa-apa
tapi semua terjadi dan ia mengingat semua foto yang dilihatnya
ia tak membenci
ia mengerti

apakah ambisi membuat kita kehilangan diri?
jika iya, ijinkan aku hidup dengan sederhana
perempuan itu enggan melakukan perbuatan yang sama
seperti ayahnya, atau ibunya
ia kehilangan konsep diri
setiap hari, matanya berkaca-kaca
berharap tak tahu segalanya

Ia bicara dengan hatinya,
mari menerima
Ia pikir ia menerima
tapi mengapa, cemas selalu datang semaunya?

bulir bulir air mengalir,
tak ada sesiapa untuk bicara

cemas, mari hidup bersama.

perempuan itu cemas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai