Isyarat

Budak dipukul dengan tongkat sedangkan yang merdeka, dengan isyarat

Anyone feels sfamiliar with those words? Yap, itu adalah pepatah arab yang cukup terkenal dan nasihat andalan saya untuk diri sendiri.

Adakalanya seseorang baru tersadar setelah ia merasa kehilangan, setelah ia merasa di tampar, setelah ia mendapat cobaan besar, setelah kerampokan, setelah ditinggal, dan hal-hal yang gamblang kesedihannya. 

Jika kita sering merasa seperti itu ketahuilah bahwa pepatah itu memberitahu kita bahwa mental kita masih mental budak. Baru bekerja jika dipecut dengan tongkat, baru mikir jika berada pada detik terakhir. Baru mau bergerak saat mata terbelalak. Layaknya orang-orang yang menyesel saat di padang Mahsyar. 
Orang seperti ini, adalah orang-orang yang melalaikan dirinya, berleha-leha, menunda-nunda, dan meremehkan kesalahan/teguran kecil seakan tak memiliki makna. 

Sesaat mereka merasa merdeka dan berbahagia, dapat bersantai-santai dengan mudahnya, tapi hidup adalah guru. Ia akan menjadi pemarah dan galak pada murid yang tak bisa diatur. .

Sederhananya, orang bermental budak itu... 
mesti dikasarin dulu, baru ngerti.

Akan tetapi, pada seseorang yang disiplin, terutama disiplin pada hati dan pikirannya, senantiasa introspeksi diri, menimbang-nimbang apa yang terjadi, yang hanya dengan mendengar maka ia tidak akan melakukan kesalahan yang sama, yang tidak menunda-nunda perbaikan, adalah mereka yang merdeka. 

Sekilas mereka nampak melukai diri sendiri, di saat yang lain bersenang-senang, orang merdeka tenggelam dalam perbaikan dan berbagai pertimbangan moral. Tapi hidup adalah guru, ia akan bicara lembut pada murid yang teratur. Tanpa tongkat, tanpa nada suara yang menyengat.
Orang seperti ini biasanya cepat berubah ke arah baik. Mendengar teguran langsung diperbaiki, meskipun dalam perjalannya ia juga tetap akan terpukul, namun ia terpukul karena hal yang sederhana, hanya sebuah isyarat, tapi ia tetap terpukul, dan segera memperbaiki.

Jika kau lembek pada dirimu, maka dunia akan bersikap keras padamu
JIka kau keras padamu, maka dunia akan bersikap lembut pada dirimu
Umar ra-
Itulah isyarat. Pertanda yang hanya dapat dibaca oleh pribadi yang tak berkarat. Senantiasa mengasah kemampuan dan peluang yang diberikan. Tak menunda-nunda perbaikan dan tak bebal jika diberi peringatan.

Manusia bukan malaikat
Sekalipun mereka adalah orang yang merdeka, adakalanya mereka jatuh turun derajat menjadi budak. Meskipun saat ini ia bermental budak, akan ada masa dimana ia memiliki kemerdekaan yang panjang dan sabar. 

Tak perlu justifikasi siapa budak siapa merdeka, lihatlah diri sendiri,
Boleh jadi, kita adalah orang merdeka pada beberapa hal, dan bermental budak pada hal lainnya.
Perbaiki diri saja. 

Disiplin itu, menempatkan segala sesuatu pada tempatnya
Sampah aja ada tempatnya
Apalagi hidup.

Menyenangkan menjadi merdeka, 
Mampu membaca pertanda. 
Tidak terbawa suasana
Tenang dalam wibawa
Tertawa setetah air mata
Tetap lucu meski hati menggerutu
Jadilah merdeka

Nida

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai