Tak Lagi Sama

KIta telah berubah. Segenap pengalaman merubah kita. Dari yang pemalu menjadi berani, dari yang berani menjadi pemalu. Begitupun dengan aku.

Tidak mudah menerima kekalahan, begitulah aku. Ambisi menang mendidikku untuk jangan sampai kalah. Kenyataannya, aku telah kalah. Aku telah salah.

Mungkin bagi sebagian orang, kekalahan adalah hal wajar. Tapi bagi sebagian yang lain, kekalahan adalah hukuman. Sakit, menyedihkan, dan memalukan. Kalau bisa menang, kenapa harus kalah? begitu prinsip bodohnya.

Aku tau aku kalah dan salah. Aku tau aku malu karenanya. Lalu, bagaimanakah?

Seimbang.  Adalah kata kata penghibur bagi hati yang sedih.

Mungkin, ini perjalananku untuk menjadi pribadi yang seimbang.

Bagaimanacaranya, aku tetap ambisius, tapi ikhlas dan pasrah pada apapun hasilnya. 

Bagaimana ya caranya?

Aku masih 28 tahun. Adalah usia yang wajar jika sedang belajar. tapi, dasar aku yang kurang sabar. Aku ingin menjadi pribadi yang bijaksana sekarang, bukan nanti setelah dapat menerima kekalahan.

Sering aku berusaha mencintai diri ini, tapi, entah kenapa, yang muncul dalam kepalaku, hanyalah kesalahan demi kesalahan yang telah aku lakukan. Membuatku malu, dan merasa tak layak atas segala hal.

Kubuka blog pribadiku, sadarlah aku, bahwa aku seperti halnya bunga. Mungkin rasa sakit ini, adalah prosesku untuk menjadi mekar mewangi mempesona.

Tapi sayangnya, aku yang masih kuncup ini menangis, sedih, dan ingin kabur dari banyak hal. Kenapa?

Karena kuncup ini maunya mekar sekarang, bukan nanti. 

Kuncupku ini membuatku banyak terkena hujatan, kurangnya pernghargaan, dan diremehkan. Kapankah aku bisa menjadi pribadi yang bijaksana? 

Atau mungkin, pertanyaan yang lebih tepat, bukan 'kapan', tapi, 'mungkin'. 

Mungkinkah aku menjadi pribadi yang bijaksana? 


Oh mungkinkah diri ini... dapat mengubah buih yang memutih... menjadi permadani, seperti pinta... yang kau ucap, dalam janji cinta....

halah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai