lingkaran kebaikan


Lingkaran Kebaikan

Di suatu malam yang gelap, awan sudah mulai menggerutu bersiap menumpahkan air yang telah lama dibendungnya. Saat itu jalan sepi, dan cukup gelap, penerangan yang ada hanya dari lampu sen sang pengemudi supir truk, Ali namanya. Ali mengendarai truk dengan hati - hati tapi tidak cukup pelan, karena ia ingin sampai dirumah sebelum hujan turun. Ia pun ingin menyiapkan teh hangat untuk istri kesayangannya.
Saat Ali sedang benar -  benar ingin cepat sampai di rumah, di pinggir jalan ia melihat seorang nenek sedang berdiri menatap mobilnya yang sepertinya rusak. Entah mengapa, Ali langsung memarkir truk besarnya di depan mobil nenek itu.
"ada apa nek?" tanya Ali
"oh, tidak, ini ban mobil saya bocor dan saya tidak bisa menggantiya dengan ban baru" jawab nenek pelan
"ooh" sahut Ali singkat
Sebenarnya ada rasa takut pada diri nenek melihat pemuda yang cukup lusuh ini, ia takut kalau kalau pemuda ini memiliki niat yang tidak baik, siapa saja bias melakukan kejahatan di saat seperti ini, tapi dengan seketika, Ali segera mengambil ban serep dari truknya lalu mengganti ban yang bocor iu dengan ban serep miliknya. 
 "ini nek, sudah beres" kata Ali sambil tersenyum
"wah terima kasih, berapa harga yang harus kubayar untuk ini?" jawab nenek sambil mengeluarkan dompet merah panjangnya.
"tidak usah nek, cukup lanjutkan saja lingkaran kebaikan ini, jangan sampai terputus di nenek" jawab Ali sambil tersenyum dan berlalu meninggalkan nenek menuju truk besarnya.
Nenek itu terdiam kagum mendengar ucapan pemuda itu, dia sungguh takjub akan kata-katanya, bahkan ia pun tak sempat mengucapkan terima kasih padanya, tapi segera setelah itu ia kembali masuk ke dalam mobil, menyalakan mesin dan kembali melaju. 
Di lampu merah, ia melihat seorang wanita muda dengan perut yang cukup besar menandakan ia sedang hamil tua duduk dengan sabar menunggu gorengannya habis terjual.
 "kasihan juga dia, dia pasti butuh uang untuk persalinannya" gumam nenek
Segera setelah itu nenek memarkir mobilnya di pinggir trotoar, ia keluar dan menghampirinya.
" saya beli semuanya yah"  kata sang nenek 
"wah? Terima kasih banyak banyak ya nek, mau ada syukuran ya nek?" jawab sang penjual gorengan sambil sibuk memasukan gorengannya ke dalam plastik.
"tidak, hanya ingin membeli semuanya, ini uangnya ya" jawab nenek sambil tersenyum dan memasukan uangnya kedalam laci tempat penyimpanan uang di gerobak itu dan kembali menutupnya.
"uangnya pas ko" sahut nenek
"ini nek, terima kasih banyak" jawabnya sambil tersenyum lembut.
setelah itu, sang penjual gorengan bersiap untuk pulang dan merapikan gerobak kecilnya, dan ketika ia melihat laci tempat penyimpanan uangnya, ia melihat uang yang banyak sekali, kira-kira uang itu cukup untuk biaya persalinannya, di atasnya ada sebuah kertas dengan sebuah catatan kecil
"ini uang untuk persalinanmu, sepertinya Anda sedang butuh uang. tidak perlu berterima kasih, cukup dengan melanjutkan lingkaran kebaikan ini, jangan berhenti pada diri Anda" 
Wanita muda itu tersenyum membacanya, dan tak henti - hentinya ia mengucap rasa syukur dalam hatinya. Sesampainya di rumah, ia memeluk suaminya dari belakang dan berkata 
 "semuanya sudah cukup sayang, kau tak perlu bekerja keras lagi Ali"

By : Nida Tsaura Sjariati




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai