Barisan Pemuda Al Kautsar (BADAR)

Ah, hari ini penulis baru saja menyadari sesuatu.
Penulis berkumpul dengan segerombol sahabat yang begitu baik dan luar biasa.
Kami tertawa, menertawakan, berbagi, dan saling menasehati.
Senyum-senyum kalian menjadi mozaik bahagia yang terlintas-lintas di dalam benak penulis.
Aih, betapa persahabatan adalah sesuatu yang berharga.
Tapi... diantara senandung ukhuwah yang sedang penulis dengarkan, ada setitik kesedihan ketika membayangkan bahwa suatu saat, jika penulis berpindah domisili, penulis akan berpisah dengan kalian.
..
Beginilah manusia. Kalau sudah merasakan nikmatnya, akan merasa memiliki dan sulit untuk melepaskan. Padahal kita tahu, di dunia ini tidak ada satu pun yang abadi dan tidak ada satu pun yang kita miliki.
...
Biarlah. Biarlah masa depan akan mengejutkan gejolak jiwa kita. Tapi yang jelas, mari kita nikmati hari ini. Nikmati senyum kalian yang membuat penulis tersenyum-senyum bahagia. Nikamti tawa dan canda sederhana yang konyol apa adanya. Kita nikmati hari ini, sambil menyiapkan masa depan  masing-masing kita.
...
Penulis tahu, kita semua punya visi yang berbeda. Dia ingin punya sekolah, yang lain ingin punya restoran, dan aku, ingin menjadi seorang penulis. Visi kita berbeda, tapi kesamaan iman dan cinta, telah membuat kita serupa. Aih, senangnya bisa mengenal kalian, teman-teman BADAR.
...
Tulisan ini, hanya surat kecil diantara tulisan kita yang menumpuk-numpuk di blog amatir kita. :)
Aku tahu, tidak semua dari kita suka menulis, tapi entah bagaimana, kalian mau saja menuangkan kata pada blog kita yang belum terlalu terkenal itu. Jumlah kita sedikit. Tak banyak yang mengenal kita Tapi entah bagaimana, ada energi diantara kita, ada kualitas potensial di dalam setiap kita. Aku, melihat kalian begitu luar biasa.
...
Bagaimanapun dunia tidak mengenal kita, mari terus berkarya :)

8 Februari 2016
Dataran rendah Cibiru
Nida.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai