Kenyataan

Tak terasa, usiaku telah mencapai angka dua puluh tiga
Banyak hal telah terjadi, banyak,  banyak, banyak sekali.

Kenyataan berdatangan dan seringkali, jiwa ini menolak meronta ronta
Membangun hayalan dan sibuk membayangkan kenyataan yang diinginkan
Tiba tiba kulihat jam, bagus, waktu kuliah datang dan tugas belum dikerjakan
Tersisa penyesalan karena tak mengerjakan dengan baik akibat terburu buru.

Memang butuh waktu menerima kenyataan.
Aku pun begitu
Bahkan sampai hari ini, status terbaruku adalah sesuatu yang sulit kumengerti.
Benarkah ini terjadi?

Kau tahu, rasanya, kalau mau pakai perasaan, kenyataan ini selalu bikin sakit kepala.
Tapi, kalau dicerna pakai pikiran, jadi lebih sakit kepala lagi, ahaha

Aih, wahai Allahku, hanya doa yang kupanjatkan untuk semua kenyataan.
Kumohon kekuatan dan kemampuan untuk menghadapi segala kenyataan.

Aku tak bisa mendefinisikan diriku telah berdamai dengan kenyataan atau tidak.
Mungkin hanya waktu yang bisa menjawab
Tapi akan kupastikan, aku akan bertanggung jawab dengan keputusan hidup yang kubuat,  terserah berdampak enak atau enek

Mari bersyukur, melangkah kedepan, dan khusu dengan apa yang sedang dikerjakan.
Sekuat kemampuan.

Wallahu alam

Nida. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai