#shirah 1: Di sekitar Arab

Hai Guys!
Pada Kali ini,  secara rutin saya akan membahas tentang riwayat hidup dan perjuangan nabi Muhammad saw yang kita sayang. Semoga tulisan ini dapat mebuat kita lebih dekat, akrab, dan hangat dengan beliau yah

Tapi, sebelum kita membahas lebih jauh tentang riwayat beliau, ada baiknya kita kenal dulu sumber-sumber shirah, yaitu Kitab Allah, Hadits Shahih, Kitab Shirah.

Nah, sekarang kita akan membahas tentang kenapa si Jazirah Arab jadi tempat kelahiran dan perumbuhan Islam? Kenapa ga wilayah lain, Bandung gitu, atau Jatinangor, atau Depok, tempat saya nulis postingan ini, hhe. Kenapa harus Arab, kenapaa??

Itu tuh, sama kaya tiba-tiba kita dapet informasi kalau nabi turun di Indonesia. Nah kan bingung? Dari segenap negara negara maju dan bergama lain seperti timur tengah atau negara maju lain seperti Amerika dan Eropa, kenapa ga dari sana? Kenapa ojol ojol muncul dari Indonesia? Nah, pikiran semacam inilah yang muncul dari bangsa lain saat itu. Masa iya nabi turun di tempat antah berantah bernama Arab itu?

First, kalau dunia sekarang dikuassai oleh Amerika, Eropa, dan negara Asia maju seperti Jepang, Cina,dan Korea, nah jaman nabi dulu, negara negara itu masih belum kedengeran namanya gaes. Justru negara yang berkuasa waktu itu adalah Persia dan Romawi. Dua negara terbesar yang dianggap paling berada, tinggi ilmu pengetahuan, dan punya militer yang kuat. ya ibarat Amerika Eropa sekarang lah. Sisanya, hampir terkenal lainnya selain Romawi dan Persia itu ya.. Yunani dan India lah.. Jadi, kenapa, jika ada negara-negara besar dan maju, kenapa nabi ga lahir disana?

Soalnya waktu itu teh, adalah masa di mana bangsa Arab adalah bangsa yang paling jahliah, makanya lebih butuh nabi dari pada tempat yang lain.

Halah, jawaban klasik. Hehe. Udah tau gosip terbaru belum? Ternyata di Persia itu banyak dongeng,, khayalan (khurafat), mitos, dan filosof yang lahir disana. Kalau mau disebut jahiliah mah, ya jahiliah lah. Nih misalnya salah satu falsafah ajaran Zoroaster adalah mengutamakan perkawinan seseorang dengan ibunya, anak perempuannya, atau saudaranya. Sehingga Yazdasir II yang memerintah pada pertengahan abad kelima Masehi mengawini anak perempuannya. Belum lagi penyimpangan-penyimpangan akhlak yang beraneka ragam sehingga tidak bisa disebutkan di sini.

Terus, Romawi, gimana Romawi? Romawi waktu itu betul-betul dikuasi sepenuhnya oleh semengat kolonialisme. Sibuk sama pertentangan agama, antara Romawi di satu pihak dan Nasrani di pihak lain. Negeri ini mengandalkan kekuatan militer dan ambisi kolonialnya dalam melakukan petualangan demi mengembangkan agama nasrani.

Jadi, kenapa Arab dijadikan tempat lahirnya nabi? Penasaran? Tunggu postingan berikutna ya. Sekarang cukup untuk memaparkan geografis sekitar tempat kelahiran nabi dulu.

Sumber: Shirah Nabawiyah karya Said Ramadhan Al Buti
Nida. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai