Innal a malu binniat

Hadits yang paling populer, iya kan? Siapapun tau apa arti hadist itu.
Kalau menyesal itu boleh, niat yang salah, adalah hal yang paling saya sesali.
Niat yang miring hanya berujung menyakiti mereka yang tulus.
Ko bisa, kan cuma niat teh
Iya bisa, karena perilaku adalah pancaran niat yang ada di hati.
Salah niat, pasti salah sikap.
Atau
Salah niat, tepat sikap, hasilnya sebatas niat

Iya, hasilnya ya seperti niatnya.
Kan gitu kata nabi juga, barangsiapa berhijrah karena wanita, ya ia akan mendapat wanita, udah itu aja. Tanpa manisnya iman, tanpa pemahaman tentang islam
Karena harta, ya ia akan mendapat harta aja, tanpa kemampuan mengelola, tanpa kemauan bersedekah, bisa saja, iya kan.
Jadi hasil, ya sebatas niatnya,
Kalau menikah hanya untuk nyetok masa depan, ya akhirnya sikap ke pasangan kaya ke stok aja.
Semacam stokis toko herbal ya, hehe

Jadi, sebenernya kalau mau liat niat seseorang, bisa diliat ko dr perilakunya. Kalau tiba tiba sering ngaji, pas udh nikah jadi jarang, ya mungkin niatnya memang ingin dapat istri dari kalangan pengajian. Jadi bukti bahwa perilaku iti pancaran niat semacam itulah.

Contoh perilaku itu kan bisa nyakitin, nyakitin siapa, nyakitin jamaah.
Semut aja tahu, diamnya dia jadi beban untuk barisannya.
Maka dalam berjamaah, jadi jamaah yang pasif itu juga beban buat yang ngurusnya tau ngga..

Jadi, maksud saya di tulisan ini adalah...
Kalau, hari ini ada keadaan yang menurut kalian tidak wajar versi kalian sendiri
Coba tengok ke dalam jiwa
Mungkin ada intensi yang tidak seharusnya
Mungkin ada keinginan yang berbahaya bagi hati orang lain
Makanya namanya niat, ada di awal tengah akhir

Kalo di tengah sadar salah niat, ya dibenerin di tengah, kalo sampe akhir baru sadar, ya dibenerin di akhir..
Betapa Allah Maha Pemurah

Konsekuensi logisnya apa..
Kalau niat dibenahi, pasti sikap juga otomatis akan berubah.
Kalau mau pake teori psikologi mah, berubah itu lbh mudah kalau munculnya dari dalam, dari apa disebut dengan kesadaran.
Nah merubah niat, adalah salah satu ikhtiar membangunkan kesadaran.

Aih, perihal niat, hati, dan yang gini gini mah, emang peer setiap detik.
Tidak perlu lah kita hakimi orang lain, semacam
Dia harus baca tulisan ini,  tuh kan,  bener kan, dia berati niatnya salah. 

Ga perlu lah.Mau dia kamu atau mereka
Saya yang seharusnya memperbaiki niat, harus.

Karena mereka yang berniat salah, pada akhirnya akan bertemu dengan orang yang kurang lebih seperti itu. Tapi mereka yang membenahi niat dan terus memperbaikinya, pada akhirnya juga, entah bagaimana caranya, pasti Allah pisahkan dengan mereka yang berniat salah dan Allah pertemukan dengan hati lain yang kurang lebih sama niatnya atau, kemungkinan lainnya adalah, Allah akan menyamakan niat mereka.

Memang sepanjang perjalanan itu pasti tidak mudah. Sakit mah, pasti..

Tapi yaa..
Perut harus diisi, tubuh jangan sampai dehidrasi, teman harus dikunjungi, amanah harus dikerjakan. The show must go on guys. Live your life

Hidupkan hidupmu :)

Siang, terik, gerah~
Nida. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuhentikan Hujan

Hati yang Hampa

Resensi Buku: Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai