Postingan

Aktifitas menciptakan Selera

Selamat Malam Semesta Seperti biasa, blog adalah tempat saya  berbagi pengalaman pribadi, nilai nilai yang saya yakini, dan tulusan random tentang review buku atau apapun yang membuat saya terinspirasi. Kali ini, sedikit flashback, sudah lama saya bergelut dengan psikologi, sudah hampir satu tahun setengah dan saya merasa, diri saya berubah, entah jadi power ranger warna apa, hehehe... Perubahan ini baru saya sadari ketika saya ditawarkan aktfitas lapangan, teteh tuh harusnya kemaren ikut biar ada yang jadi panutan di lapangan , ujarnya sederhana. Saya hanya diam dan sejujurnya, hati saya sangat bersyukur tidak ikut acara itu. Sebuah acara pelatihan mental yang ada simulasi survival alamnya. Jadi peserta di barisin, dilatih mentalnya, disuruh aktifitas fisik semacam push up, dan ya diteriakin, gitu gitu lah... Dulu, saat saya menjadi mahasiswa antropologi yang setiap semester ke lapangan, kegiatan lapangan itu buat saya sudah jadi makanan. Saya akrab sekali dengan perjalan...

Baru

Semester lalu, adalah semester yang kurang baik bagiku. Cukuplah aku dan Allah yang tahu apa yang terjadi di dalam sini, di luar sana, dan bagaimana pengaruhnya pada yang disini. Kejujuran, usaha menerima dan memulai telah dilakukan dan kemudian, hati terbuka, luka tertutupi, mengering, tersisa garis yang jika dilihat, akan tersungging sebersit senyum di hati. Masa lalu milik Allah, masa depan juga milik Allah, yang penting hari ini jangan kehilangan ridha Allah, gitu katanya. Kemudian semua tampak memudar, akal berpikir dan berpikir, khawatir mengalir tapi lagi lagi sederhana yang sudah jadi wataknya, memaksa masuk ke dalam kepalaku, menyuruh nyuruh menjadi sederhana, lalu bergerak bersama sama.. Kemudian baru... Alhamdulillah, tsumma alhamdulillah Semoga ini, harmonis selamanya. Malam Nida

zona nyaman

Gambar
Sembilu yang lalu biarlah berlalu Berkerja bersama hati KIta ini insan bukan seekor sapi :')

Tak Memiliki

Tak ada perasaan yang lebih menyakitkan daripada bertepuk sebelah tangan. Tak ada yang lebih melelahkan selain kepedulian yang hanya satu arah Tak ada yang lebih terasa sepi selain dilupakan dan dinomersekiankan Begitulah kiranya, jika kita berhubungan dengan manusia Salam tak selalu disambut salam Senyum tak selalu disambut senyum Sebagian menyambut, sebagian terlalu sibuk untuk sekedar meluangkan waktu Sebagian menanti nanti, sebagian hanya menganggap lalu dan pergi Sebagian menganggap prioritas, sebagian hanya menganggap waiting list tanpa arti Namanya juga berhubungan sama manusia Kecuali sama Allah, adalah tidak mungkin muncul perasaan bertepuk sebelah tangan Allah itu, so sweet banget ya... Akan selalu lebih mencintai kita daripada kita kepadaNya. Memang pada dasarnya, tak ada satupun yang kita miliki. Kita hanya harus mulai membiasakan diri Bahwa tak ada sesuatu yang kita miliki Sudahlah. Cukup berbuat baik saja dan ingatlah Kita, tak memiliki sesiapa atau ...

Kepada Allah

Saya bersinggungan dengan banyak lingkungan, mulai dari yang nakal banget, alim banget, gaul banget,  sampai yang pinter banget. Kali ini, ada sebuah lingkungan yang serinigkali mereka menjadikan agama sebagai bahan bercanda. Saya mengerti sudut pandang mereka, karena saya pun menuntut ilmu yang kurang lebih sama suasananya, sekuler. Saya tidak akan menghakimi apapun, adalah hak mereka untuk berpikir, berkata, dan bersikap apapun, asal jangan nyakitin orang aja. Hanya setitik pilu muncul di hati Saya, sungguh merasakan perasaan yang berbeda kepada Islam, terlebih, kepada Allah. Memang, cukup sentimentil, saya merasa cinta pertama saya adalah pada Allah. Sungguh. Mungkin orang orang akan tidak mengert dan saya pun tidak mampu menjelaskan perasaan ini. Saya bukan yang sangat taat dengan jidad hitam dan salat malam 11 rakaat, sungguh saya hanya melakukan ibadah biasa seperti muslim lainnya, tidak seperti nabi, atau mungkin syekh syekh yang tinggi ilmunya. Tapi, ketika di...

Perempuan

aku menulis ini di atas kasur sebuah hotel di sebuah kota besar di Indonesia, Bandung. Atas nama acara kantor selama tiga hari di sebuah hotel, saya sebagai asisten peneliti harus berangkat lebih awal membantu admin menyiapkan acara. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya mengurus masalah kantor atau jenjang karir lainnya, tapi, akhirnya pikiran ini memuncak juga,  saat saya menjadi seorang asisten peneliti dan memutuskan untuk menulis ini. sepanjang perjalanan, selain mengingat  masa lalu dan masa depan, hhe, ini yang banyak tersirat di benakku jadi gini rasanya jadi wanita karir. Yah, memang, harus saya akui bahwa ada sepercik rasa bangga dan istimewa atas kesibukan mengoptimalkan potensi, tapi lagi-lagi kuingat tentang tugas hakiki seorang perempuan, adalah menjadi seorang istri, ibu, menantu, anak, bagian dari masyarakat, dan bagian dari pembela kebenaran. jadi banyak yaa perannya, hhe. Saya terlahir dari rahim seorang perempuan yang mengorbankan dirinya untuk sebu...

Kerja keras

Di dunia ini, ada orang yang sudah saling percaya dan mengenal dengan baik, lalu sepakat menjalankan sebuah kesepakatan. Ada juga yang tak dikenal, tak disangka, bertemu dan harus menjalani kesepakatan Dua dua nya sama tidak mudahnya Untuk yang pertama, mereka telah memiliki asumsi mereka dapat bekerja sama, kenyataannya, jika kita telah bersinggungan sehari hari dengan partner, belum tentu yang dibayangkan akan terwujud sepenuhnya. Mungkin dipenuhi kekecewaan karena ternyata romantisme kecocokan itu, tak seindah kenyataan Untuk yang kedua, jelas juga tidak mudah, jangankan memilih sikap, medannya aja belum tau, baru tahu mungkin setelah dua atau tiga bulan bekerja, lalu kita bisa saling menyesuaikan ritme.  Semacam trial and error, coba ini ga bisa, coba itu bisa oh mungkin gitu cara kita bekerja sama.. Dua duanya sama sama butuh kerja keras, kemauan merubah diri, keterbukaan, dan keyakinan bahwa kesepakatan ini, adalah sesuatu yang mulia dan harus dipertahankan. Oleh k...